Kala bulan tak seterang purnama
Dan bintang tertutup pekatnya malam
Ku sendiri terselubung kabut duka
Yang selalu setia goreskan luka
Dihati yang dirundung kecewa
Mengangga lebar,menyakitkan
Akankah semua ini musnah
Tinggalkan hidupku yang mendera
Penuh goresan luka
Trgantikan oleh cinta
Yang kan terangi malam-malamku
Yang kan halau pekat malamku
Dan mengusir kabut luka itu …,.?
Dijalan setapak kutatap hamparan
Luas terisi bermacam rasa
Satu sisi tergores jelas bahwa
Luka itu nyata
Tapi kenapa hanya senyum kecil yang nampakbagaimana dengan tangis ….?
Ternyata kering tanpa airmata
Yang telah habis oleh gersangnya
Kasih sayang
Kapan luka ini kan sembuh..?
Menjauh dari baying-bayng hidup
Kembali merenggut
Dalam satu kehidupan’yang damai dan penuh akan cinta
Mengapa sepi ini tak kunjung pergi
Kucoba tuk lupakan dirinya
Sesosok jiwa penawar kerinduan
Kini menghilang tanpa jejak
Kemanakah harus kutemui sosok itu lagi
Karma hanya dirinya yang
Mampu mengerti akan diriku
Sesalku mendera..
Bersimpuh dalam doa
Inginkan dia kembali dalam pelukan
Terpekik hati namun entah mengapa kau tak jua mendengarnya
Ingin ku tak hiraukan semua
namun tetap saja kau tak kunjung datang
Sampai kucoba tuk mencarimu dari sekian gerombolan manusia
Namuntak jua terlihat dirimu olehku
Meski yang terakhir kudengar
Kau tak lagi disampingnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment